Istri satu ternyata tak membuat saya puas. Saya akhirnya memilih poligami. Ya. Saya punya istri kedua. Adakah yang kurang dari istri pertama saya? Baiklah, tak jelaskan alasan saya poligami, dan maaf jika mungkin menyinggung kaum wanita. Meski, Astrid saja malah ingin dijadikan yang kedua...hehehe. Memang, saya akui istri pertama saya cantik, smart, dan kadang humoris. Selain itu, hohoho...dia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar