Sudah sekitar dua tahun ini saya pindah domisili ke kota. Dari hasil nyelengi selama bertahun-tahun ditambah ‘subsidi’ dari orangtua, saya mampu membeli sebuah rumah, kurang lebih 2 kilometer dari pusat kota. Cuma tipe 36 sih. Itu pun tidak cash, yang angsuran per bulannya menghabisnya dua pertiga gaji saya. Tapi saya tetap bersyukur karena sudah punya ‘gubug’ sendiri, ketika teman-teman saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar